Muara Terbaik-Nya

 

Muara Terbaik-Nya


 

            Ternyata benar. Sehebat apapun kita, sekuat apapun bertahan, selapang apapun berdoa, semuanya tidak selalu tentang baik-baik saja. Ada masanya kita terluka, menangis, ingin menyerah, tidak ingin melakukan apa-apa, dan pasrah begitu saja.

Inilah hidup. Tidak pernah terduga jalan cerita-Nya.

            Kita harus percaya, bahwa apa-apa yang tidak ditakdirkan untuk kita, pada akhirnya tidakn menjadi miliki kita. Mungkin, kita pernah tertatih-tatih begitu keras untuk menjadi juara di suatu perlombaan. Melewati banyak malam untuk menghabiskan banyak soal latihan. Tetapi, semesta belum beri hadiah untuk jadi juara pertama.

            Pernah mencintai dengan begitu sungguh, memberi yang Ia butuh. Menjadi obat saat segala hal dalam hidupnya runtuh. Tetapi kenyataannya, semua sia-sia. Ia pergi saat lukanya sudah mengering dan memilih orang lain. Dan masih banyak pernah lainnya yang tak jarang berujung kecewa.

            Tapi percayalah, setiap hal dalam hidup selalu memberi hikmah yang membuat kita tersadar bahwa ternyata Tuhan begitu baik dengan segala jalan cerita-Nya. Tidak ap ajika awalnya belum menerima, itulah manusia. Kita hanya perlu mengambil jeda, atas apa yang membuat kita terluka.

            Jika direnungi dengan sungguh. Hal-hal yang tidak berjalan sesuai ekspektasi terkadang memaksa kita untuk berjuanglebih keras, berlapang dalam mengupayakan ikhlas, dan membentuk kita menjadi manusia yang lebih dewasa.

            Kita harus yakin, bahwa segala bentuk kerja keras, perjuangan, dan keikhlasan, akan menemukan muara terbaik-Nya.

Karena yang baik bagimu, belum tentu baik bagi pemilik semetsa. Begitupun sebaliknya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Usaha dan Semoga

Insecurity

Yang Selalu Ada Belum Tentu Istimewa