Yang Selalu Ada Belum Tentu Istimewa

 

Yang Selalu Ada Belum Tentu Istimewa



Dukamu milikku, bahagiamu miliknya. Aku bisa apa?

Dirangkai begitu rumit cerita yang harus kau lalui. Semesta sepertinya senang beri banyak uji coba. Kuatmu, ku lihat lemah. Tawamu, ku lihat itu palsu. Lamunanmu, ku lihat itu berat. Tangismu, ku lihat itu lirih paling perih.

Aku tidak bisa apa-apa untuk membuatmu kembali tertawa. Aku hanya bisa selalu ada, dan semoga membuatmu sedikit lega.

Jika kau tidak punya ruang dan tempat pulang, biar pundakku jadi tempat paling nyaman.

Tapi tolong, jika sedih itu sudah hilang, jangan langsung pergi ya. Sedikit saja aku ingin menikmati bahagiamu.

Aku senang jika kau masih tahu arah jalan pulang, ketika luka dan dukamu kembali menyerang. Tapi boleh aku sedih dan terluka? Aku sedih dan terluka ketika kau kembali ceria, kau seperti amnesia dan pulang entah ke pelukan yang mana.

Aku ini siapa? Oh iya, aku adalah manusia sukarela yang selalu ada padahal tidak istimewa.

Tuan, aku tidak apa-apa. Mungkin ini yang dinamakan resiko jatuh cinta pada seseorang yang tidak pernah memberikan cintanya.

Jika nanti kembali terluka, aku tidak kemana-mana.

Aku masih di tempat yang sama.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sebuah Usaha dan Semoga

Insecurity