Sebuah Usaha dan Semoga
Sebuah Usaha dan Semoga
Ramahnya
mentari, baiknya bumi, sejuknya angin pagi, masih belum mampu menyadarkan diri
ini yang senang sekali berharap pada manusia. Iya aku, manusia yang sudah
mengetahui sumber kecewa tetapi masih saja menganggapnya istimewa. Iya aku,
manusia yang selalu minta diobati padahal obatnya adalah diri sendiri. Iya aku,
manusia yang tak pernah berhenti menyalahkan diri sendiri karena selalu kembali
masuk ke jurang yang sama berulang kali.
Pernah
menjadi manusia paling bahagia karena mu, namun tidak jarang menjadi manusia
paling menyedihkan karena mu juga. Sesedih itu menjadi aku, terlalu menunda
ekspektasi terlalu tinggi padahal tidak tahu sekenario Sang Pencipta seperti
apa. Ini teguran namanya, bukan ketidakadilan.
Malam
selalu jadi waktu paling menyenangkan untuk mengevaluasi berbagai ambisi,
segala amunisi, dan kehendak yang dibuat sendiri. Malam selalu punya caranya
sendiri untuk menyampaikan ribuan pesan dari banyaknya kesalahan. Katanya, Sang Pencipta tidak suka ketika aku terlalu
berlebih dalam menaruh harapan pada manusia. Itu sama saja dengan sakit hati
yang dicari-cari sendiri.
Kini,
usaha dan semoga yang akan ku jalani. Berusaha untuk tidak berlebih dalam
menaruh harapan pada manusia, dan semoga semua lekas baik-baik saja.
Yu bisa yu
BalasHapusHarusss yuuuu pastiii bisaaaa yuuuu💙🌻
Hapus