Bahagia dengan Luka



Bahagia dengan Luka


Di balik langit abu-abu, aku berusaha menjadi seseorang yang terlihat baik-baik saja. Diantara burung-burung berterbangan, aku berusaha tersenyum menikmati luka. Diantara tawa-tawa bahagia, aku berusaha mengikuti tawa mereka. Diantara bunga-bunga bermekaran, aku berusaha indah tanpa darah.

Hingga pada akhirnya, aku sadar bahwa aku hanya manusia biasa. Yang tak selalu sanggup menutupi setiap luka. Namun, sendiri adalah waktu yang tepat untuk menikmatinya. Ya, menikmati luka. Setelah itu aku mencoba untuk membenahi luka menjadi bahagia, perlu waktu memang.

Diatas menara paling tinggi disebuah bangunan tak berpenghuni, disanalah aku berdiri. Menyandarkan tubuh ini pada dinding dingin berlumut kusam, menengadahkan seluruh asa dan jiwa pada langit senja. Tetes itu jatuh pada pakaian yang penuh luka, dihiasi sayatan-sayatan pengharapan manusia. Pedih, tangisku lirih.

Kini, aku senang menyendiri. Aku senang menikmati sayatan-sayatan itu.


Komentar

  1. Nah, kan. Harus dikomporin dulu baru nulis:v ditunggu kunjung baliknya

    BalasHapus
    Balasan
    1. bukan dikomporin sal, sedang menikmati sore tadi tiba-tiba begitu, terjadilah. hehehe
      siaapp, sudah nay kunjungi & sudah dibaca pulaa:)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Ini Tentang Ia, Overthingking Namanya.

Peranku Untukmu

Sebuah Usaha dan Semoga