Jingga itu masih tentang kamu
Jingga itu masih tentang
kamu
Aku berdiri
sendiri disini, menatap langit yang berwarna jingga. Memoriku mengingat kembali
tentangmu, tentang kita yang pernah sama-sama menatap indahnya langit jingga.
Lucunya kali ini aku sendirian, tidak ada teman. Aku tahu kamu pun sedang
memandangi jingga yang sama, menatap ke langit yang sama. Namun aku disini sendiri
dan kamu entah dimana.
Semesta selalu
tahu bahwa aku sedang merindukanmu, kenapa semesta bisa tahu itu? Karena perasaanku
selalu senang mengadu pada semesta, apalagi jika tentang kamu. Maaf ya, karena
tidak ada lagi yang mampu membuatku bergumam sendirian selain karena mu.
Kamu tahu tidak?
Semesta selalu tersenyum jika aku sudah selesai bergumam tentang mu. Semesta
selalu memberikan responnya melalui burung-burung kecil yang selalu berhasil
membuatku tersenyum. Ah, ternyata semesta juga romantic.
Tidak tahan
berlama-lama aku merindukanmu, aku takut kamu terganggu setelah itu kamu
tiba-tiba menjadi abu-abu. Hanya satu jam waktu ku yang menurutku aku
membuangnya dengan begitu sia-sia, lucu memang. Tapi, setengah jam dari satu
jam itu aku berhasil membuat paragraph yang lagi-lagi tentang dirimu. Tapi
tidak apa, setidaknya satu jam ku menghasilkan karya walaupun belum benar-benar
sempurna.
Komentar
Posting Komentar